Komponen lumpur pemboran terdiri dari :
1. fluida
2. padatan
3. Additive
1. Fluida
Fluida yang digunakan dapat berupa :
· Air
- Air tawar
- Air asin
· Minyak
o Mentor
o Saraline (Kedua jenis minyak ini tidak mencemariLingkungan).
· Gas
o Udara
o Gas alam
o Nitrogen
Bila fluida yang dominant dan kontinyu adalah air, lumpurnya disebut dengan Water Based Mud. Lumpur jenis ini yang paling banyak digunakan.
Bila fluida yang dominant dan kontinyu adalah minyak, lumpurnya disebut dengan Oil Based Mud. Lumpur ini digunakan kalau Water Based Mud menyebabkan terjadi masalah terhadap pemboran.
Bila fluida yang dominant dan kontinyu adalah gas, lumpurnya disebut dengan Gaseous Drilling Fluid. Lumpur ini digunakan untuk membor formasi lost .
2. Fasa Padat
Fasa padat yang digunakan dapat berupa :
· reactive solid
· inert solid
o Reactive Solid.
Reactive solid adalah padatan lumpur pemboran yang bereaksi dengan air. Sehingga lumpur mempunyai viskositas yang diinginkan. Contoh dari reactive solid adalah :
· bentonite
· attapulgite
Semua material untuk menaikkan viskositas lumpur adalah reactive solid.
o Inert Solid.
Inert solid adalah padatan Lumpur pemboran yang tidak bereaksi dengan air. Sehingga lumpur mempunyai berat jenis yang diinginkan. Contoh dari inert solid adalah :
· barite
· ilmenite
· hematite
· galena
Semua material untuk menaikkan berat jenis lumpur adalah inert solid.
3. Fasa Kimia ( Additive )
Fasa kimian atau additive adalah material-material yang ditambahkan untuk mengontrol sifat-sifat lumpur pemboran. Material-material ini antara lain:
· Viscosifier
· Thinner
· Weight material
· Filtration loss additive
· Corrosion inhibitor
· Defoamer
· Emulsifier
· dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar